HISTORY OF MY CITY "PALANGKA RAYA"
Kota Palangka Raya kota sekaligus Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah (Center Of Borneo). Kota ini memiliki luas wilayah 2.678,51 km2 dan bependuduk sebanyak 220.223 jiwa. Kota Palangka Raya terdiri dari lima Kecamatan, yakni : Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sebangau, dan Rakumpit.
Kota
ini dibangun pada tahun 1957 dari hutan belantara yang dibuka melalui
Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Palangka Raya merupakan kota dengan
luas wilayah terbesar di Indonesia. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan
lindung, termasuk hutang lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung
Tangkiling.
Pada zaman kepemimpinan Soekarno, beliau ingin membuat sebuah Negar yang kuat
dalam bidang militer (pertahanan) dan perdagangan. Maka dari itu Ir.Soekarno
mempersiapkan Ibu Kota yang matang dari segi arsitekturnya dan tata letaknya.
Dan Ir. Soekarno memilih Kota Palangka Raya untuk di jadikan ibu kota karena
berada di titik tengah wilayah Indonesia. Ir. Soekarno membangun dari tata kota
dari arah-arah jalan yang menuju ke titik tengah Kota dan titik tengah
Indonesia. Pembangunan
tata ruang kota palangkaraya diatur amat teliti, sampai sekarang tata ruang
kota palangkaraya paling rapi di indonesia. Namun ketika Ir. Soekarno wafat dan
digantikan oleh Soeharto semua pusat pemerintahan, perdagangan dan militer di
pusatkan di pulau jawa.
Bundaran Besar
di kota Palangka Raya merupakan titik tengah kota sekaligus titik tengah
Indonesia. Semua jalan di Palangkaraya bermuara dan kembali lagi
ke "Bundaran Besar".
Di bundaran besar terdapat tugu dan patung berupa pelajar, pegai, masyarakat setempat (suku dayak) dan para Tentara Negara Indonesia (TNI). Dan di kelilingi beberapa patung burung Enggang yang merupakan burung khas kalimantan tengah dan sekarang menjadi salah satu satwa yang dilindungi.
Bundaran besar menjadi pusat sentral kalimantan tengah yang mempunyai empat jalan besar dan dua anak jalan yang merupakan tempat perkantoran kepemerintahan dan perdagangan di kota Palangka Raya. Tak jarang bahkan hampir setiap sore bundaran besar selalu di penuhi orang yang berolahraga entah bermain sepak bola atau joging, terlebih lagi setiap hari minggu wilayah bundaran di jadikan tempat car free day (hari bebas kendaraan bermotor.